Jumat, 26 Juni 2009

Antara Isa dan Muhammad, Islam-kah Isa

Antara Isa dan Muhammad, Islam-kah Isa
Seringnya terjadi salah paham antara umat Kristiani dan umat Islam, maka perlulah sedikit upaya untuk menjernihkan suasana. Mari mencermati bersama.

Sebenarnya apa yang terjadi pada umat Islam juga terjadi pada umat Kristiani.

* Pada umat Islam, terjadi kubu Sunni dan Syiah. Lalu berkembang juga banyak varian dan kelompok disetiap negara, seperti Ahmadiyah, NU, Muhammadiyah, Ikhwanul Muslimin, Aswaja dsb.
* Pada umat Kristiani, terjadi kubu Katolik dan Kristen. Juga berkembang banyak varian dan kelompok di setiap negara, seperti Kristen Ortodoks, Protestan, Pantekosta, Kristen Batak, Kristen Jawa dsb.

Kemudian terjadi juga pergulatan pemikiran dalam menghadapi modernitas, melahirkan kaum liberalis dan pluralis disetiap kelompok umat Muhammad dan umat nabi Isa. Kesimpulan, nyata-nyata terjadi hal yang hampir sama pada keduanya.

Islamkah Isa?

Jika dalam hati terdalam meyakini Isa itu Islam, sama seperti Muhammad dan nabi-nabi sebelumnya, maka yang wajib dilakukan adalah mengajak umat Kristiani untuk bener-bener memahami ajaran Isa. Memurnikan diri dan mencari kebenaran hakiki dari ajaran Isa. Hal yang sama yang juga harus dilakukan pada umat Muhammad saat ini, bersama memurnikan dan mencari kebenaran hakiki. Karena ternyata intinya Islam hanya satu, yakni Tauhid.

Tauhidkah yang diajarkan Isa?

Kalau Isa itu Islam maka sudah pasti dia mengajari Tauhid. Lantas kenapa terjadi pemahaman Trinitas? Itulah yang harus dijawab. Kesalahan memahami di bagian yang mana, sehingga hal tersebut terjadi. Hanya umat Kristiani yang tahu karena mereka yang meyakini dan mendalami ajaran Isa. Sama dengan tauhid yang termuat dalam kalimat Laa ilaha ilallah, bermakna sangat dalam dan halus, tentu karena Islam yang dibawa Muhammad-lah yang menyempurnakan.

Ada apa dengan pemahaman Tauhid dalam ajaran Muhammad di zaman sekarang, ketika banyak umat Muhammad bukan membela Tauhid yang halus itu, melainkan lebih membela kepentingan kelompoknya saja? Hanya umat Muhammad yang bisa menjawabnya karena hanya kita yang meyakini dan mempelajarinya.

Maaf, ini kenapa Ahmadinejad selalu menyuruh George Bush mempelajari kembali ajaran Isa setiap beradu argumen di media. Ahmadinejad tidak mengajak Bush masuk Islam, atau mengatakan Islam yang paling benar. Dia hanya menghimbau Bush untuk mempelajari kembali ajaran Isa. Karena sesungguhnya pesan yang dibawa Isa dan Muhammad, intinya sama.

Mari melihat lebih dekat.

Isa diutus pada umat yang waktu itu menantang Tuhan untuk berani ada diantara mereka. Maka Isa dilahirkan melalui mukjizat, Maria hamil tanpa pembuahan. Kemudian Isa menyembuhkan yang buta dan menghidupkan yang mati. “Menghidupkan yang mati” adalah mukzijat Isa yang terkenal, untuk kapasitas otak waktu itu bahkan sampai hari inipun masih terasa sangat mustahil. Karena menyentuh langsung area tuhan, dan mereka menyaksikan Isa melakukannya.

Untuk apa Isa melakukan itu? Agar umat waktu itu beriman kepada Tuhan yang maha Esa. Tapi mereka ingkar dan karena banyak kepentingan, maka mereka menganggap Isa juga Tuhan. Perhatikan fakta ini, meski Isa sudah dianggap tuhan, mereka tetap mengakui adanya “Bapa kami”, mengakui adanya kekuatan di atas kekuatan Isa. Artinya Tuhan yang dipesankan oleh Isa dapat diterima, hanya mereka mengkultuskan Isa dan Maria berlebihan, maka terjadilah pemahaman bapa, bunda dan putra atau trinitas. Jika mereka sungguh-sungguh memurnikan pemahaman itu, tentu mereka akan sampai pada inti pesan Isa. Maka diantara mereka sendiri terjadi kelompok yang berbeda-beda pandangan.

Dengan beragama, apapun agamanya, menjadikan manusia meyakini dan menerima kekuatan diluar kekuatannya. Refleksi dari keyakinan itu adalah manusia akan beramar maruf nahi mungkar. Umat Kristiani pun begitu, banyak yang dengan beragama lewat ajaran Isa mengalami perbaikan kualitas kehidupannya. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan tuhan. Soal silang sengketa umat Kristiani dengan umat Islam, seperti banyak ditelusuri, ternyata lebih karena ditunggangi oleh kepentingan penguasa yang ada, baik secara politik, ekonomi juga budaya.

Lalu, Muhammad yang menyempurnakan. Muhammad membawa mukjizat Qur’an yang menjadi dasar ilmu popular saat ini, menjadi kitab yang terpelihara keabsahannya hingga akhir zaman, menjadi nabi yang memberdayakan seluruh kemanusiaannya, sehingga manusia mendapat acuan hidup yang sesuai dengan kapasitas kemanusiaannya pula. Muhammad yatim piatu, menggembala, berdagang, menikah, bahkan turut mengangkat pedang, Muhammad menjadi manusia yang komplit.

Tauhid ajaran Muhammad sangat halus, menolak segala bentuk Tuhan, bahkan sampai sehalus hawa nafsu yang dipertuhankan. Tauhid dalam pesan Muhammad “sangat jernih”. Karenanya, seharusnya umat Muhammad menjadi umat yang jernih memandang masalah dan memandang manusia diluar dirinya. Memaklumi dan mengayomi. Bukan manusia yang juga terjebak oleh kekurangan umat-umat sebelumnya. Dan itulah, letak refleksi kesempurnaan ajaran Islam dalam kehidupan nyata.

Jadi, sudahilah semua yang berbau permusuhan. Mari bersama, mempelajari kembali agama dan keyakinan masing-masing dengan kesungguhan. Semoga dengan begitu, semua pihak akan mengerti bahwa apa yang selama ini diperseterukan adalah hal-hal kecil seputar nafsu sendiri. Yang tidak ada artinya dibanding pesan Tuhan pada seluruh umat manusia untuk menjadikan kehidupan ini bermanfaat, indah dan serasa di surga. Tidak ada lagi permusuhan, tidak ada lagi peperangan, tidak ada lagi duka nestapa. Hanya kebahagiaan dalam persaudaraan dan kebersamaan dalam keadilan di bumi yang tentram.

Lakum diinukum waliyadiin. Untukmu agamamu, untukku agamaku (QS 109:6)

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Name/URL, Agar Ada Linknya